Hamparan sawah dan petani, kombinasi nan elok menyambut di jalur awal pendakian Gunung Prau via Desa Kejajar. Jalur bertanah dan menanjak setelahnya. Hutan rindang yang berkabut, padang rumput di antara gundukan bukit-bukit kecil, hingga sabana hijau juga akan menyapa dalam perjalanan.
Gunung yang terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, ini memang makin populer di kalangan penggemar aktivitas luar ruang.
Beruntung, satu kali saya berkesempatan ke sana saat masih sepi dan tentram, beberapa tahun lalu.
Jangankan tiket masuk, pos awal di jalur pendakian pun belum ada. Pastinya, tempat berkemah yang sepi dan bersih juga tersedia.
Hangatnya pancaran sang surya dengan Sindoro Sumbing yang bergandengan di depan tenda pada pagi hari.
Bunga daisy, bunga khas di gunung berketinggian 2.565 mdpl ini pun menari-nari tanpa malu karena tidak adanya limbah pendaki yang mengganggu.
Kini, banyak kabar miring mengenai masa depan Prau. Sampah pengunjung dan rusaknya ekosistem menjadi momok utama.
Prau, ku merindukan anggunnya dirimu yang dahulu…
One thought on “Ada Rindu di Prau”